Home / Politik | ||||||
Maju di Pilkada, Normansyah Wahab: Istikomah Bersama PKS Bangun Ekonomi Masyarakat Bengkalis Senin, 04/11/2019 | 07:09 | ||||||
Normansyah Abdul Wahab PEKANBARU - Normansyah Abdul Wahab sudah mendaftarkan diri ke Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk maju di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bengkalis sebagai Bakal Calon Bupati (Bacabup). Dengan memiliki visi dan misi yang sama dengan PKS semakin memantapkannya untuk istikhomah bersama partai politik yang dikenal militan ini. "Ya, saya mantap maju sebagai bakal calon Bupati Bengkalis melalui perahu PKS karena memang PKS sesuai dengan visi dan misi saya yang kita ingin sama-sama berdakwah. Karena yang utama sekali adalah membangun akhlak masyarakat. Setelah bisa membangun akhlak masyarakat maka pembangunan di bidang lainnya baik itu sosial ekonomi, sosial politik, sudah akan lebih mudah dilaksanakan," tutur Norman, Minggu (3/11/2019). Karena itu menurutnya, ia sama sekali tidak lagi ingin mendaftar di partai lain. Sebab kecocokannya dengan visi misi yang ada di Partai PKS memantapkannya berlabuh di partai ini. Tentu saja selain itu ia akan tetap melakukan komunikasi dengan partai-partai yang dianggap bisa menutup kursi PKS. Selain membangun akhlak, lanjutnya, ia juga berkeinginan membangun sentra produksi pedesaan dengan membangun ekonomi masyarakat. "Kabupaten Bengkalis ini adalah yang paling tua di Riau. Sebelum Riau berdiri, Bengkalis sudah ada. Tetapi perkembangannya dalam hal pertumbuhan ekonomi kurang bagus, bisa dibilang stagnan," tutur Norman yang pernah menjabat Wakil Bupati Bengkalis ini. Dan ia berkeyakinan bisa merubah keadaan ekonomi masyarakat asalkan masyarakatnya rajin dan tidak malas. Seperti yang disampaikan Presiden PKS lanjutnya, bahwa butuh kerja sama yang baik dan komitmen tetap istikomah untuk membangun ekonomi. "Coba aja datang ke Bengkalis, tidak ada cerobong asap. Ini menandakan ekonomi tidak bergerak. Padahal masyarakat sudah melakukan segala macam upaya, dengan menanam segala macam tanaman pertanian tetapi tidak berhasil guna sebab terkendala marketnya dimana. Dan ini merupakan tanggung jawab Pemerintah agar apa yang telah dilakukan masyarakat berdaya guna dan berhasil guna. Pemerintah bisa mencari peluang-peluang pasar. Yang paling penting sekali dalah komodity tradisi seperti kelapa, karet, ini yang penting digali dan dikembangkan," bebernya. Lanjutnya lagi, pada masa lalu toke-toke karet menyediakan mesin penggilingan karet di rumahnya. Dari getah ojol diproduksi menjadi karet lempengan. Tapi saat ini sudah tidak ada lagi. Orang menjual getah karet hanya dengan harga Rp5.000 atau Rp6.000 saja. "Apa tidak ada kebijakan pemerintah untuk membuat pabrik? Ini maksud saya agar nantinya Bengkalis bisa berasap dengan adanya pabrik," tukasnya. Meski tidak berasal dari internal partai PKS, Norman tetap menganggap sebagai bagian dari PKS. Jadi menurutnya, ia tidak hanya sekedar membangun rakyat dan negeri, tetapi juga akan membangun PKS yang telah mendukungnya dengan cara membesarkan partai. Karena PKS potensial menjadikan masyarakat Kabupaten Bengkalis untuk lebih maju. "Dan saya tidak segan-segan mengatakan itu, karena memang kenyataannya seperti itu. Artinya, di penghujung kehidupan karir politik saya, saya akan istikomah bersama PKS," tutupnya. Penulis : Fauzia |
||||||
|
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |