Home / Hallo Indonesia | |||||||||
23 Orang Meninggal Akibat Gempa 6,8 Magnitudo di Ambon, Berikut Faktanya Jumat, 27/09/2019 | 10:50 | |||||||||
Gubernur Maluku Murad Ismail saat meninjau para pengungsi korban gempa. Foto: Kompas JAKARTA - Gempa dengan magnitudo 6,8 dan kedalaman 10 kilometer mengguncang Ambon pada Kamis (26/9/2019) pukul 06.46 WITA. Titik episentrum gempa 3,38 LS, 128,43 BT (40 km Timur Laut Ambon-Maluku). Gempa ini tidak berpotensi tsunami. Berdasarkan analisis http://realtime.inasafe.org, disebutkan bahwa gempa ini terjadi dengan intensitas maksimum VII-VI MMI. Gempa susulan dengan magnitudo 5,6 kemudian kembali mengguncang Ambon pada pukul 09.39 WITA. Pusat gempa ada di kedalaman 10 kilometer di bawah laut dan berjarak 18 kilometer sebelah timur laut Ambon, Maluku. Berikut fakta dari Gempa Ambon pada Kamis (26/9/2019) dikutip dari Kompas: 1. Korban jiwa capai 23 orang Gubernur Maluku Murad Ismail saat meninjau para pengungsi korban gempa di halaman RSUD dr Haulussy Ambon, Kamis (26/9/2019) malam. Jumlah korban jiwa akibat gempa magnitudo 6,8 yang mengguncang Pulau Ambon dan sekitarnya terus bertambah. Hingga Kamis malam, jumlah korban gempa di Ambon dan sekitarnya yang meninggal tercatat telah mencapai 23 orang. "23 korban jiwa seluruh Maluku, itu berdasarkan data BNPB," kata Gubernur Maluku Murad Ismail kepada wartawan di RSUD dr Haulussy Ambon, Kamis malam. Sementara, Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku Farida Salampessy mengatakan, lokasi terparah yang kena dampak gempa adalah wilayah Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, Pulau Ambon. "Ada di desa Liang, Waai dan Tenga-Tenga. Di desa Liang paling banyak, karena ada rumah yang rata dengan tanah," ujar Salampessy saat dikonfirmasi. 2. Ada 239 lindu susulan Hingga Jumat pagi pukul 6.00 WIB, hasil monitoring BMKG terhadap Gempa Kairatu berkekuatan M 6,5 menunjukkan telah terjadi 239 kali aktivitas gempa susulan (aftershocks), dengan 41 gempa di antaranya dirasakan warga. Gempa susulan terbesar berkekuatan M 5,6 dan terkecil M 3,0. Dampak guncangan gempa utama kemarin pagi yang mencapai skala intensitas hingga V hingga VI MMI di Ambon, Haruku dan Kairatu telah berdampak menimbulkan kerusakan rumah di beberapa tempat dan beberapa orang mengalami luka-luka. Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, pembangkit gempa ini diduga kuat adalah struktur sesar yang melintas di wilayah di wilayah Kecamatan Kairatu Selatan. "Sayangnya struktur sesar yang melintas di Kalratu selatan ini belum memiliki nama, sehingga untuk memudahkan menyebutnya dapat kita namai Sesar Kairatu," ungkap Daryono kepada Kompas.com. 3. Tanpa tenda, korban gempa menginap di bukit Pengungsi gempa ambon mengungsi ke hutan dan perbukitan. Pengungsi gempa ambon mengungsi ke hutan dan perbukitan. Ribuan warga di Pulau Ambon memilih mengungsi ke hutan dan sejumlah perbukitan di desa-desa mereka pascagempa berkekuatan 6,8 magnitudo. Warga memilih meninggalkan rumah-rumah mereka dan bertahan di lokasi pengungsian meski tanpa perbekalan dan juga tenda. Hingga Kamis malam, gelombang pengungsian masih terus berlangsung di Kota Ambon dan sekitarnya. "Kami belum mendapat tenda dari manapun, tapi tidak apa-apa yang penting kami aman di sini," kata Muhamad Lestaluhu, salah satu warga Tulehu, Pulau Ambon, kepada Kompas.com via WhatsApp, Kamis. Sementara di Kota Ambon, lokasi pengungsian tersebar di sejumlah kawasan, seperti di Lapangan Galunggung, Batu Merah, kawasan Kebun Cengkih, Karang Panjang, Mangga Dua, tepatnya di perumahan Dinas Gubernur Maluku dan sejumlah lokasi lainnya. Warga memilih mengungsi karena khawatir dengan gempa susulan. 4. Kompor jatuh, 8 bangunan terbakar Tiga rumah warga, warung makan, serta sebuah bengkel di Desa Gemba, Kecamatan Kairatu, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku, hangus terbakar saat gempa magnitudo 6,8 mengguncang wilayah tersebut, Kamis (26/9/2019). Total ada 8 bangunan yang terbakar. Berdasarkan pantauan Kompas.com di lokasi kejadian, bangunan yang terbakar berada di dua lokasi berbeda di Desa tersebut. "Tadi saat gempa kompornya jatuh, lalu terjadi kebakaran," kata Suyanto kepada Kompas.com di lokasi kebakaran. Suyanto mengatakan, kebakaran sulit dipadamkan, karena angin berhembus dengan kencang dan warung terbuat dari bahan yang mudah terbakar. "Kita juga kesulitan memadamkan api. Karena banyak warga yang panik karena gempa, lebih memilih mengungsi. Saya juga memang sempat lari tadi, tapi setelah itu balik lagi setelah lihat asap mulai tebal,"kata Suyanto. 5. Kampus, mal, dan kantor rusak Rumah dan bengkel terbakar saat gempa magnitudo 6,8 di Ambon, Maluku, Kamis (26/9/2019). Gempa Ambon merusak rumah warga, kampus, fasilitas publik, hingga pusat perbelanjaan. Berdasarkan data yang diterima Kompas.com dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Maluku, dua kampus yang mengalami kerusakan parah yakni kampus Universitas Pattimura Ambon dan kampus Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ambon Selain bangunan kampus, kerusakan juga terjadi pada bagian plafon Gedung BLK, gedung Kantor Badan Ketahanan Pangan Provinsi Maluku dan gedung Kantor Dinas Sosial Provinsi Maluku. "Kerusakan juga terjadi di Maluku City Mall," kata Kepala BPBD Maluku, Farida Salampessy dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis. Selain itu, gempa juga merusak rumah ibadah berupa masjid dan gereja di Kota AMbon. (*) |
|||||||||
|
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |