Home / Kuantan Singingi | ||||||
Berbekal Ember dan Pelepah Pohon, Polisi dan TNI Berjuang Padamkan 100 Hektar Lahan Terbakar Jumat, 20/09/2019 | 22:54 | ||||||
Kebakaran lahan di daerah perbatasan Riau - Sumbar. Terlihat Polsek bersama TNI padamkan api dengan pelepah pohon. TELUK KUANTAN - Dengan hanya berbekal peralatan seadanya ember dan pelepah pohon, belasan anggota polisi dari Polsek Kuantan Mudik dan Koramil Kuantan Mudik Kabupaten Kuansing, Riau berjibaku untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan, Jumat (20/9/2019). Sekitar seratusan hektar lahan d idaerah perbatasan Riau - Sumbar mengalami kebakaran hebat terjadi sejak seminggu terakhir. Dan pada Kamis (19/9/2019) malam merupakan puncak dari kebakaran tersebut karena api dengan cepat merembet ke lahan yang lain. "Informasinya sudah seminggu lebih kebakaran disini, beberapa hari ini api mulai membesat," ujar Kapolsek Kuantan Mudik, AKP Afrizal yang memimpin turun kelokasi lahan yang terbakar, Jumat (20/9/2019). Meskipun tidak memiliki daya untuk memadamkan semua lahan yang terbakar, namun Polsek bersama Koramil sudah berupaya melakukan pemadaman dengan menggunakan peralatan seadanya. Tampak belasan personel dari Polsek Kuantan Mudik dan Koramil Kuantan Mudik dibantu beberapa masyarakat di Kecamatan Pucuk Rantau menggunakan beberapa ember dan pelepah berusaha memadamkan api. "Kita hanya memiliki ember dan pelepah pohon untuk memadamkan api," katanya. "Hanya kita yang sampai kesini memadamkan api, dari Dinas Kehutanan atau Pemerintah tidak ada," katanya lagi. Dari pengamatan Kapolsek di lokasi, kebakaran lahan di daerah perbatasan Riau - Sumbar sangat luas, dan sebagian lokasi sulit dijangkau untuk dilakukan pemadaman. Kapolsek mengatakan, lahan yang terbakar tersebut sebagian sudah ditanami sawit dan sebagian lagi lahan kosong bekas tebangan yang sudah semak belukar. "Kalau kita tanya kepada orang Sumbar, mereka bilang yang terbakar itu wilayah Riau, tapi hampir 99 persen yang berkebun di sana itu orang Sumbar," katanya. Lahan tersebut katanya, dulu mungkin kawasan hutan lindung, tapi sekarang mungkin sudah sawit lindung, karena tidak ada lagi hutan didaerah tersebut. "Dugaan sementara ada yang membakar karena ada yang baru menumbang untuk membuka lahan, kemudian api merembet ke yang lain, sehingga sulit untuk dipadamkan ditambah saat ini musim kemarau," katanya. Penulis : Robi Susanto Editor : Jalan |
||||||
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |