Home / Pekanbaru | |||||||||
Hotspot Terus Meningkat di Riau, Jarak Pandang Makin Terbatas Kamis, 19/09/2019 | 12:20 | |||||||||
Kabut asap di Pekanbaru. PEKANBARU - Kondisi kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan di Riau makin menghawatirkan. Bahkan hingga saat ini berdasarkan data dan analisa Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) stasiun Pekanbaru, sedikitnya ada 141 hotspot yang terpantau di Riau dari 612 titik yang terdeteksi di Sumatera dengan level confidence di atas 50 persen. "Untuk wilayah Sumatera terjadi peningkatan jumlah titik panas dan titik api. Secara keseluruhan terdapat 612 titik panas yang level confidence di atas 50 persen. Tiga wilayah paling banyak terdeteksi titik panas dan titik api yakni Sumsel terdapat 202 titik, Jambi 166 titik dan Riau 141 titik. Sementara provinsi lain yang juga terpantau ada titik api yakni Babel, Lampung, Kepri, Sumut dan Bengkulu," ungkap Yudhistira Mawaddah, Staf Analisa data dan Informasi BMKG, Kamis (19/9/2019). 141 Hotspot tersebut, 94 titik dianataranya berada di level convidence di atas 70 persen, dimana diduga kuat adanya aktivitas kebakaran hutan dan lahan. 94 titik api tersebut terdapat di 8 Kabupaten di Riau diantaranya ada di Kabupaten Inhil dan Inhu menjadi penyumbang titik api paling banyak, yakni masing-masing 24 titik api. Selanjutnya Kabupaten Pelalawan 22 titik, Kampar 9 titik, Rohil 6 titik, Rohil 3 titik dan Bengkalis 2 titik. "Untuk hostpot dengan level confidence diatas 70 persen atau dipercayai sebagai titik api berjumlah 94 titik, atau naik dari sebelumnya yang hanya 46 titik," ungkap Yudhistira lagi. Akibat kebakaran hutan dan lahan disejumlah daerah di Riau membuat kondisi kabut asap makin tebal, seperti yang terjadi Pekanbaru har ini, dimana jarak pandang sangat terbatas dan menganggu aktivitas masyarakat termasuk melumpuhkan aktivitas sekolah dan kampus. Dimana berdasarkan data dan informasi di BMKG Pekanbaru jarak pandang di Kota Pekanbaru hanya 700 Meter (asap), Inhu 500 meter (asap), Dumai 1,2 Km (asap) dan Pelalawan hanya 400 meter (asap). Penulis : Mimi Purwanti Editor : Yusni Fatimah |
|||||||||
|
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |