Home / Hukrim | |||||||||
Polda Riau Masih Buru Dua DPO Pencuri Konstruksi Utama Jembatan Siak IV Selasa, 03/09/2019 | 15:48 | |||||||||
Dua pelaku pencurian konstruksi utama Jembatan Siak IV yang berhasil diamankan. PEKANBARU - Empat komplotan pelaku aksi pencurian bahan konstruksi utama Jembatan Sultan Abdul Jalil Alamuddin Syah, (Jembatan Siak IV) sudah terungkap. Dua pelakunya berhasil ditangkap Polda Riau, sisanya dua orang lagi masih dalam pengejaran tim (DPO). "Pelaku pencuri baut dan lempengan baja konstruksi di Jembatan Siak IV, sudah terungkap. Mereka beraksi empat orang, dua masih buron," kata Kasubdit III Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Riau, melalui Kanit Jatandras Kompol J Sitanggang kepada halloriau.com, Selasa (3/9/2019) siang. Lempengan baja Jembatan Siak IV yang jadi terget pelaku, kata Kanit, merupakan bagian terpenting (utama,red) menyangkut kualitas dan ketahanan di jembatan. Namun, lempengan itu telah dicuri sebanyak 36 lembar baja dari tempatnya. "Lempengan itu memiliku fungsi besar. Ketahanan dan kualitas jembatan itu diukur melalui lempengan itu. Contoh, dari target ketahanan jembatan 10 tahun, setelah berkurang (dicuri,red) jadi kurang fungsi bertahannya jembatan," terang Sitanggang. Proses penyelidikan hingga penangkapan, Sitanggang menyebut sejak masuknya laporan kehilangan lempengan baja jembatan saat peresmian Jembatan Siak IV. Akhir bulan Agustus lalu, tim berhasil menangkap dua orang pelakunya di wilayah Rumbai. Dua orang lainnya masih diburu. "Pelaku ini masih warga tempatan (Rumbai). Aksinya dilakukan malam hingga subuh dengan memanjat jembatan dan mengambil lempengan secara bergantian. Hasil curian dijual langsung di daerah Palas," tutur Sitanggang. Selian itu, hasil curian setelah dijual digunakan bermain game online di Warnet. Sebelum itu, dibelikan dulu Narkoba jenis sabu yang dikonsumsi bersama-sama. "Lempengan dijual langsung dengan harga Rp125 ribu. Untuk menikmati hasil curiannya, pelaku membelikan ke sabu yang dinikmati bersama-sama dan main game online hingga pagi," lanjut Sitanggang. Lebih lanjut, sebelum melakukan aksinya, sebut Sitanggang pelaku lebih dulu mengkonsumsi sabu, diduga untuk menimbulkan efek berani. Dimana, aksi ini pelaku membutuhkan keberanian eksta agar saat memanjat jembatan hingga tujuan akan terasa lebih gampang. "Mereka ini bernama Deni dan Ranga, sebelum aksi konsumsi sabu dulu, aksi pelaku butuh waktu yang lama sejak malam sampai subuh. Saat ditangkap kondisinya masih flay (efek sabu,red)," tandas Sitanggang. Penulis : Helmi Editor : Fauzia |
|||||||||
|
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |