Home / Pekanbaru | ||||||
114 Hektare Lahan Terbakar di Kota Pekanbaru Selasa, 27/08/2019 | 15:10 | ||||||
Ilustrasi Karhutla. PEKANBARU - Sejak Januari hingga Agustus 2019, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pekanbaru mencatat ada 114 hektare lahan terbakar. Jumlah itu tersebar di beberapa kecamatan. "Secara keseluruhan sudah ada 96 kali kejadian kebakaran lahan. Sementara, Agustus ini sudah lebih dari 29 kali kejadian," kata Kepala Bidang Darurat dan Logistik Iwan BPBD Kota Pekanbaru, Selasa (27/8/2019). Kata dia, bulan Agustus diprediksi merupakan puncak musim kemarau dan berakhir pada akhir Oktober mendatang. "Maka dari itu, kami meminta kesadaran masyarakat dan kepeduliannya. Agar tidak membakar sampah maupun puntung rokok. Apalagi di musim kemarau ini," jelasnya. Kata Iwan, kawasan Kecamatan Payung Sekaki paling banyak terjadi kebakaran lahan. Dengan jumlah 28 kejadian. Kemudian, Tampan 20 kejadian, Rumbai 13 kejadian, Bukit Raya sembilan kejadian, Tenayan Raya sembilan, Marpoyan Damai enam kejadian, Rumbai Pesisir empat kejadian serta satu kejadian di Lima Puluh. "Kampar (Rimbo Panjang) ada enam kejadian dengan luas terbakar sekitar 6,866 hektare. Sementara, Sukajadi, Senapelan, Sail dan Pekanbaru Kota itu nihil," urainya. Sementara itu, Camat Payung Sekaki Nurhasmin dikonfirmasi soal kebakaran lahan ini mengusulkan pemilik lahan tidur untuk bekerjasama dengan masyarakat tempatan. "Kalau dia tidak garap dan hanya lahan kosong mungkin bisa diberikan atau dipinjamkan kepada masyarakat tempatan agar diharap jadi lebih bermanfaat," ujarnya. "Kami ingatkan kepada pemilik lahan tidur ataupun kosong untuk menjaganya. Kalaupun tidak bisa menjaganya titipkan saja kepada RT/RW di sana. Jadi, ketika ada kebakaran cepat diinformasikan kepada pemilik lahan," jelasnya. Menurutnya, dengan bekerjasama dengan masyarakat tempatan untuk mengelola lahan kosong tersebut tidak hanya meminimalisir kebakaran namun dapat meningkatkan perekonomian pula. "Selain daerah AKAP, tempat rawan lainnya itu seperti di Jalan Riau ujung sana, masih banyak lahan kosong, gambut banyak. Ada tim yang terus keliling bersama untuk cek kalau ada kebakaran," kata dia. Penulis : Delvi Adri Editor : Fauzia |
||||||
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |