Home / Pekanbaru | |||||||||
Pekanbaru Diselimuti Kabut Asap, Masyarakat Mulai Gunakan Masker Selasa, 30/07/2019 | 12:12 | |||||||||
Asap selimuti Kota Pekanbaru. PEKANBARU- Tingginya jumlah hotspot atau titik panas akibat terjadinya kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di beberapa daerah seperti Pelalawan berimbas kepada munculnya kabut asap di Kota Pekanbaru. Dimana sejak pagi hingga siang Selasa (30/7/2019) ini, Kota Pekanbaru terpantau masih diselimuti kabut asap. Tidak seperti hari sebelumnya, kabut asap akan menghilang seiring munculnya matahari namun hingga pukul 11.30 WIB kabut asap masih bertahan. Sementara untuk kualitas udara di Kota Pekanbaru dari pantauan papan ISPU yang berada di persimpangan Tuanku Tambusai perempatan Mal SKA menunjukkan kualitas udara di Pekanbaru berada di level sedang. Sementara untuk papan ISPU yang berada di Jalan Jenderal Sudirman tepatnya di depan Kantor Wali Kota tidak berfungsi atau tidak menyala sama sekali. Melihat kondisi kabut asap yang terjadi saat ini, warga Kota Pekanbaru memilih menggunakan masker untuk mengantisipasi dampak kabut asap bagi kesehatan. "Udah dua hari ini Pekanbaru mulai kabut asap apa lagi kalau pagi hari, dari pada kenapa-kenapa saya lebih baik segera gunakan masker, soalnya kabut asap seperti sekarang ini sangat rentan sekali kena penyakit mata, batuk pilek sama demam juga. Bahkan anak-anak juga udah beberapa hari ini damam batuk pilek," ungkap Ade salah seorang warga Kelurahan Perhentian Marpoyan. Selain menggunakan masker, Ade juga melalukan langkah antisipasi lainnya di antaranyara mengurangi beraktivitas di luar rumah, termasuk mengurangi aktivitas bermain balita di luar. "Anak-anak balitakan rentan kena penyakit, makanya sekarang ini saya mengurangi aktivitas anak saya yang masih tiga tahun untuk bermain di luar, apa lagi kemarin sempat demam, dan sekarang disarankan dokter banyak minum air putih mengingat cuaca yang tidak bagus," tambah Ade lagi. Sementara warga lainnya Umi berharap Karhutla yang saat ini sedang terjadi bisa diatasi segera oleh instansi terkait, dan tidak ada lagi kabut asap bahkan tidak sampai terjadi kabut asap parah pada tahun 2015 lalu. "Kita berharap ini jadi perhatian semua pihak, agar Karhutla yang sedang terjadi tidak makin parah seperti tahun 2015 lalu, kasian anak-anak karena baru aja masuk sekolah kalau makin para otomatis sekolah akan diliburkan," Harap Umi. Penulis : Mimi Purwanti Editor : Fauzia |
|||||||||
|
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |