Home / Pekanbaru | |||||||||
Tak Puas atas Kinerja Bea Cukai, Massa Pecah Botol Miras dan Buang Bangkai Tikus Senin, 29/07/2019 | 14:17 | |||||||||
Massa Ampuh protes kinerja Bea Cukai ke DPRD Pekanbaru. PEKANBARU - Resah dengan banyaknya barang-barang impor yang masuk dan disinyalir tanpa sepengetahuan pihak Bea Cukai. Puluhan pendemo yang menamakan dirinya Aliansi Masyarakat Peduli Penegakan Hukum (AMPUH), Senin (29/07/2019) melakukan aksi menuntut jaringan mafia yang ada di tubuh Bea Cukai. Ampuh menilai selama ini Bea Cukai dianggap kecolongan dalam memberantas jaringan penyelundupan barang-barang impor. Pantauan di lapangan massa terlihat memecahkan botol Minuman Keras (Miras) serta membuang satu ekor bangkai tikus di depan gedung DPRD Kota Pekanbaru, sebagai bentuk ketidakpuasan dalam lemahnya kinerja Bea Cukai saat ini. "Itu (bangkai tikus,red) sebagai bentuk kemarahan kami, ibaratnya kerja bea cukai itu seperti itu (bangkai tikus,red) dari kami. Banyak busuknya. Banyak barang-barang impor yang masuk dan disinyalir tanpa sepengetahuan pihak Bea Cukai dan meminta DPRD segera menindaklanji," kata Koordinator Lapangan (Korlap) aksi, Samian, kepada wartawan. Menurutnya lagi, aksi yang mereka lakukan ini sudah tidak bisa dibendung. Karena katanya, apa yang terjadi akan hal itu sudah sangat parah. "Kita lihat saja contohnya, pelabuhan tikus, pergudangan tempat impor barang-barang ilegal, ada kesalahan kenapa hal ini tidak diawasi," paparnya. Kedatangan massa ini disambut oleh Wakil Ketua DPRD Kota Pekanbaru, Jhon Romi Sinaga. Dalam sambutannya di depan massa aksi, dia akan segera menindaklanjuti laporan yang masuk dari warga tersebut. "Dalam minggu-minggu ini akan kita buktikan. Kita akan lakukan tindakan. Di saat turun nanti kita akan buktikan," ucap Politisi PDI P tersebut. Romi menyebut, apa yang disampaikan di media selama ini, ditanggapi oleh masyarakat. Dan hari ini sudah banyak masyarakat yang dirugikan. "Sampai saat ini banyak barang-barang branded impor dari Singapore. Dengan itu juga banyak PAD terganggu dengan masuknya barang-barang impor ilegal ini," pungkasnya. Penulis : Mimi Purwanti Editor : Fauzia |
|||||||||
|
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |