Home / Siak | |||||||||
Cegah Karhutla, Bupati Alfedri Kembangkan Program Siak Hijau Sesuai NDPE Jumat, 21/06/2019 | 08:39 | |||||||||
Bupati Siak Alfedri SIAK - Bupati Siak Alfedri terus mengembangkan program Siak Hijau. Program ini menjadi unggulan Alfedri untuk melakukan pencegahan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) dan mitigasi. "Konsep Siak Hijau ini juga sudah sesuai dengan komitmen NDPE (no deforestasi, no peat, dan no exploitation," kata Alfedri, Kamis (20/6/2019) dikutip dari Tribunpekanbaru. Kegiatan Siak Hijau juga dikhususkan pada 4 topik utama yakni, deforestasi, restorasi gambut, dukungan pada pekebun dan Hak Azazi Manusia (HAM). Menurut Alfedri, dalam inisiatif Siak Hijau, komitmen swasta dan upaya kolaborasinya untuk 4 pilar tersebut akan diutamakan. Caranya dengan memasukannya ke dokumen pembangunan Siak Hijau dan proses pengambilan keputusan multipihak yang melibatkan pemerintah serta masyarakat sipil. "Ini menarik bagi Uni Eropa. Perdagangan luar negeri juga mempersyaratkan itu. Tentu kita dorong semua zonasi yang telah kita susun untuk melengkapi syaratnya agar ikut menjaga lingkungan," kata dia. Pihaknya juga telah membuat regulasi Siak Hijau berupa Perbup nomor 22 tahun 2018. Perangkatnya sebenarnya sudah dimulai sejak 2016 lalu pasca-Karhutla yang membuat event internasional Balap Sepeda Tour de Siak sempat tertunda. "Kabupaten Siak Hijau itu merupakan suatu kebijakan atau peraturan yang menjadi pedoman bagi pemerintahan, swasta, CSO dan masyarakat untuk melakukan pengelolaan lingkungan yang sustainable. Program ini rangka berkontribusi untuk meningkatkan kesejahteraan dan perubahan iklim," kata dia. Menariknya, karena program ini Alfedri sempat didapuk menjadi pembicara di forum internasional mewakili negara-negara tropis di Asia Tenggara dalam Forum Hutan Tropis atau Tropical Forest Alliance (TFA) yang diselenggarakan di Bogota, Kolombia, 7 Mei 2019 lalu. Pemberdayaan Masyarakat Adat Siak Hijau berbasiskan wilayah administrasi. Pemkab Siak membuat zonasi seperti zonasi konservasi, suaka margasatwa, perkebunan dan industri. Zonasi konvervasi seperti adanya taman nasional Zamrud seluas 31.000 ha, cagar biosfer Giam Siak Kecil 62.000 ha, Tahura 2.000 ha. "Program ini sebetulnya juga memberikan pemberdayaan kepada masyarakat adat. Semua stakeholders kita mendukung, apalagi terkait penyelamatan lingkungan. Selama ini LAMR, perusahaan, masyarakat mendukung kita untuk penyelamatan lingkungan," kata Bupati Siak Alfedri. Dukungan itu telah diberikan NGO (Non-Governmnet Organization) yang tergabung dalam koalisi ‘Sedagho Siak’. Koalisi ini komit memberikan segala bentuk dukungan teknis yang dibutuhkan. Kemudian, ada 7 perusahaan yang difasilitasi oleh Center of Reform on Economics (CORE) yang sudah menyatakan ketertarikannya kepada program Siak Hijau tersebut. Perusahaan itu adalah PT Musim Mas, PT Cargil, PT Neste, PT GAR, PT Pepsico, Unilever dan Danone. "Kampus -kampus juga mendukung program Siak Kabupaten Hijau ini. Tinggal lagi kita terus mewujudkan komitmen ini, saya kira tidak ada yang tidak merespon secara baik demi masa depan lingkungan kita," kata dia. (*)
|
|||||||||
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |