Home / Rokan Hulu | |||||||||
Film "ABC di Pohon Karet" Karya Anak Negeri Rohul Kampanyekan Pendidikan bagi Warga Miskin Senin, 22/04/2019 | 15:21 | |||||||||
Film "ABC di Karet" karya PKBM Zaliyah memotivasi anak putus sekolah dan kurang mampu untuk bersekolah lagi. PASIR PANGARAIAN - Film pendek karya anak Negeri Rohul berjudul ABC di Pohon Karet, Sabtu (20/4/2019) malam yang diputar di gelanggang Teater Lapangan Tinggi Pematang Baih, Kecamatan Rambah mendapat perhatian Sekretaris Daerah (Sekda) Rohul, H Abdul Haris yang ikut nonton bareng dengan masyarakat. Film dengan menggunakan bahasa daerah Melayu Rohul, mengisahkan seorang anak yang tidak memiliki biaya namun keinginan belajarnya cukup tinggi, bahkan harus belajar di kebun karet usai bekerja. Film karya anak Rohul itu mendapat simpati ratusan penonton, termasuk Sekda Rohul. "Kisah filmnya sangat menyentuh hati, dan ini sangat memotivasi. Kami sangat berterimakasih ke PKBM Zaliyah yang sudah meluncurkan film yang begitu mendidik," terang Sekda, usai membuka Pasar Digital Dangoe-Dangoe yang diprakarsai Disparbud bekerjasama dengan Genpi Rohul. Kata Abdul Haris, Pemerintah Daerah akan terus memperhatikan masyarakat yang putus sekolah serta mendukung kinerja PKBM, agar bisa terus menjalankan proses pendidikan bagi masyarakat miskin dan anak putus sekolah. Abdul Haris juga melihat film yang dibuat pihak PKBM Zaliyah menggambarkan bahwa masih banyak anak-anak dengan semangat tinggi untuk belajar dan menuntut ilmu, namun terhalangi oleh biaya, bahkan terhalangi oleh keadaan. Sehingga melalui film karya anak negeri itu, Sekda mengakui, akan membuat masyarakat maupun pemerintah, untuk bekerja keras dalam memberantas anak putus sekolah karena terhalang oleh keadaan maupun biaya. “Berharap PKBM Zaliyah tetap bekerja keras untuk mendidik anak putus sekolah, sehingga generasi muda Rohul tetap berpendidikan,” harap Sekda Abdul Haris. Kemudian diakui Ketua Yayasan PKBM Zaliyah Kampung Baru Desa Koto Tinggi, Hamsanah, dirinya menyampaikan bahwa film itu diangkat dari kisah nyata perjuangan seorang anak yang ingin bersekolah, namun terbentur kondisi ekonomi sulit dan karakter orang tua yang keras serta melarang anaknya untuk bersekolah. Tambahnya lagi, Film itu dirilis untuk memperlihatkan kepada para orang tua dan masyarakat Kabupaten Rohul bahwa banyak jalan untuk menyekolahkan anak, meski kondisi ekonomi sulit. Menurutnya, pemerintah dan Lembaga Badan Amil Zakat Nasioanl (Baznas) Rohul juga siap membantu agar generasi negeri ini tetap menjalani pendidikan di sekolah formal ataupun non formal, meski sudah putus sekolah. "Jangan putus asa untuk bersekolah, walaupun susah, " katanya memberi semangat. Hamsanah juga menyampaikan bahwa Yayasan Islam Zaliyah hadir untuk masyarakat Rohul yang ingin bersekolah tapi terkendala biaya, dan anak putus sekolah. Di yayasan yang didirikannya, terdapat bebebepa jenjang pendidikan mulai dari Paud,TK, kejar paket A untuk tingkat SD, Paket B untuk SMP , dan Paket C untuk tingkat SLTA. Kemudian ada sanggar seni, tatarias pengantin, dan Tata Boga. Yayasan yang berdiri tahun 2014 itu diakui sudah menamatkan 99 orang peserta didik. "Untuk menyelenggarakan pendidikan yayasan kami memerlukan uluran tangan, karena yayasan ini saya bangun secara mandiri, dan sangat butuh uluran dana dari pihak manapun," ucapnya. Penulis : Feri Hendrawan Editor : Fauzia |
|||||||||
|
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |