Home / Ekonomi | ||||||
Akibat Bagasi Berbayar, Omset Penjual Oleh-oleh di Pekanbaru Turun 40 Persen Senin, 18/02/2019 | 12:25 | ||||||
Ilustrasi PEKANBARU - Penerapan bagasi berbayar oleh sejumlah maskapai penerbangan berdampak di banyak sektor. Bukan hanya pengguna transportasi udara saja, sejumlah toko oleh-oleh di Kota Pekanbaru juga turut merasakan dampaknya. Bahkan omset mereka turun hingga 40 persen. Hal ini diakui oleh salah satu toko oleh-oleh yang terdampak kebijakan bagasi berbayar ini. Toko oleh-oleh khas Pekanbaru Cik Puan mengatakan, sejak bagasi diterapkan, orang yang berbelanja ke tokonya untuk dibawa sebagai oleh-oleh berkurang drastis. "Turun. Omset kita langsung anjlok. Ada sekitar 40 persenanlah menurunnya. Biasanya, sebelum kebijakan diterapkan, setiap orang yang datang ke toko untuk membeli oleh-oleh pasti untuk ukuran kardus yang besar, tapi sekarang lebih memilih untuk membeli oleh-oleh dengan jumlah yang sedikit," ungkap Rini salah seorang pegawai toko oleh-oleh Khas Pekanbaru Cik Puan, Senin (18/2/2019). Menurut Rini lagi, alasan berkurangnya pembeli di toke oleh-oleh ini karena bagasi berbayar. "Karena nanti beli oleh-olehnya hanya sekian, ternyata bayar bagasinya lebih mahal. Itu makanya minat masyarakat untuk membeli oleh-oleh sedikit," terangnya. Untuk itu, Rini berharap, agar kebijakan ini bisa ditinjau ulang. Jika memang harus diberlakukan bagasi berbayar, hendaknya tidak terlalu mahal. "Kalau Rp 7.000 atau Rp 8.000 perkilonya masih diterimalah, tapi kalau harganya sampai mahal seperti sekarang ini ya tentu orang tak mau. Udahlah tiket mahal, tambah lagi bagasi harus berbayar. Saran kami ini agar bisa ditinjau ulang," pungkasnya. Penulis : MimiPurwanti Editor : Fauzia |
||||||
|
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |