Home / Ekonomi | |||||||||
Tahun 2019, Kontribusi Emas di RFB Diharapkan Capai 70 Persen Rabu, 06/02/2019 | 15:14 | |||||||||
PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) JAKARTA - Emas diprediksi akan menjadi investasi yang menjanjikan dalam Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK). Dari total target volume transaksi pada 2019 sebesar 1,5 juta lot, diharapkan kontribusi dari emas bisa mencapai 70%. Hal itu terungkap dalam acara Investment Outlook bertemakan “Kemilau Harga Emas di Tahun Babi 2019” yang digelar oleh PT Rifan Financindo Berjangka (RFB) di Hotel Ritz Carlton Kuningan, Jakarta, Jumat (25/1/2019). Chief Business Officer PT Rifan Financindo Berjangka, Teddy Prasetya mengatakan bahwa emas memiliki sifat yang liquid dan safe haven sebagai produk derivatif sehingga nilainya cukup stabil, aman dan menguntungkan dari waktu ke waktu. Di Rifan Financindo Berjangka, emas termasuk salah satu produk andalan, khususnya untuk transaksi bilateral, dan porsinya mencapai 95%. Tahun ini, porsi produk derivatif emas tetap mendominasi dan menopang pertumbuhan volume transaksi bilateral maupun multilateral. ”Dari total target volume transaksi pada 2019 sebesar 1,5 juta lot, kami harapkan kontribusi dari emas bisa mencapai 70%,” tandas Teddy. Sementara itu dalam diskusi Investment Outlook yang berlangsung selama 1 jam, Direktur Utama Bursa Berjangka Jakarta, Stephanus Paulus Lumintang berujar, tahun ini pasar nasional dan global optimis akan membaik, termasuk perdagangan berjangka, dan emas menjadi salah satu investasi menarik. Sehubungan dengan suhu di tahun politik di tahun 2019, menurutnya, harga emas itu paling aman dari gejolak dengan nilai yang cukup stabil. Senada dengan pernyataan tersebut, Yunarto Wijaya, Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia yang turut menjadi salah satu pembicara dalam Investment Outlook juga menambahkan, hasil analisa yang ia lakukan selama ini, Investasi dalam bentuk apapun tidak terpengaruh pada Tahun Politik. "Kita lihat IHSG, saya belum punya riset harga emas di Tahun Politik atau IHSG apakah ada kaitan langsung dengan performa investor misalnya. Misalnya IHSG minus di 2008 karena faktor politik? Enggak ada." kata pria yang akrab disapa Toto tersebut. Acara Investment Outlook RFB di tahun ini adalah langkah perdana perseroan dalam memberikan edukasi yang luas khususnya kepada para nasabah dan media dengan memberikan gambaran tentang kondisi industri Perdagangan Berjangka Komoditi (PBK), khususnya potensi investasi emas. Di samping itu, acara ini menjadi bagian loyalty customer program pula dalam upaya meningkatkan awareness dan trust kepada industri pialang berjangka. “Seperti di tahun-tahun sebelumnya, fokus strategi kami tetap sama yaitu mengedukasi masyarakat secara berkelanjutan agar semakin banyak yang paham dan yakin dengan pilihan berinvestasi di industri perdagangan berjangka komoditi,” tandas Teddy. (rilis) |
|||||||||
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |