Home / Pekanbaru | ||||||
Stigma Masyarakat Masih Jadi Kendala Program KB di Pekanbaru Kamis, 13/12/2018 | 17:02 | ||||||
Kepala Disdalduk KB Pekanbaru Muhammad Amin PEKANBARU - Stigma negatif program KB masih menjadi kendala upaya pengendalian penduduk di masyarakat Pekanbaru. Mindset efek samping penggunaan alat KB membuat masyarakat enggan menggunakan KB.
Meski begitu, Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Disdalduk KB) Kota Pekanbaru menyebut sudah maksimal mengendalikan pertumbuhan penduduk. Kepala Disdalduk KB Pekanbaru Muhammad Amin, selama tahun 2018 ini Kota Pekanbaru termasuk dalam kategori telah berhasil mengendalikan tingkat pertumbuhan penduduk. Namun kepercayaan masyarakat pada istilah 'Banyak anak banyak rezeki' dan adanya dampak negatif dari penggunaan KB masih menjadi kendala untuk memaksimalkan program KB. "Kendala masih ada, terutama ibu-ibu yang belum mendapat sosialisasi, atau yang lebih dulu mendapat informasi terkait dampak dan pengaruh buruk KB, atau ada yang hanya percaya saja, tahunya banyak anak itu banyak rezeki," ungkap Amin, Kamis (13/12/2018). Amin menegaskan kesadaran masyarakat harus selalu ditingkatkan agar tujuan dari program KB tercapai. Pasalnya program KB adalah tentang bagaimana meningkatkan rasa tanggung jawab memiliki keturunan. "Kita melakukan upaya-upaya bagaiamana meningkatkan kesadaran masyarakat. Inti dari program KB ini adalah rasa tanggung jawab memiliki anak, supaya anak-anaknya terurus. Makanya, program dua anak cukup itu adalah agar orang tua masih di usia produktif saat menghidupi anaknya," jelasnya. Meski begitu, tahun 2018 Kota Pekanbaru masuk dalam kategori tingkat kelahiran terkedali. Hal itu dilihat dari Crude Birth Rate (CBR), menunjukkan sudah 60 persen dari sekitar 162.000 pasangan produktif yang menggunakan kontrasepsi. "Ada 162.000 pasangan usia subur, dan berdasarkan data kita dua atau satu bulan lalu, 101.000-nya sudah menggunakan kontrasepsi. Artinya, dengan total kelahiran 242, maka dari CBR ini kita lihat sudah 60 persen yang menggunakan kontrasepsi," jelasnya. Penulis: Delvi Adri Editor : Yusni Fatimah |
||||||
|
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |