Home / DPRD Pekanbaru | ||||||
Wakil Rakyat Minta Penyebar Hoax Penculikan Anak Tobat Jumat, 02/11/2018 | 14:47 | ||||||
Ilustrasi PEKANBARU - Wakil rakyat di DPRD Pekanbaru meminta penyebar informasi bohong atau hoax (hoaks) tentang penculikan anak supaya bertobat sebelum ditangkap polisi. Wakil rakyat juga mengingatkan masyarakat supaya cerdas dalam menerima informasi, tabayun atau cek dulu kebenarannya sebelum dibagikan kepada orang lain. Jangan asal membagikan pesan melalui media sosial (medsos), karena bisa meresahkan warga, apalagi tentang penculikan anak. Anggota DPRD Pekanbaru, Kudus Kurniawan SSi kepada tribunpekanbaru.com pada Jumat (2/11/2018) menyebutkan, ia meminta agar masyarakat tidak sembarangan menyebar informasi yang belum jelas kebenarannya atau hoaks. Apalagi informasi yang membuat warga resah, sebab tidak ada untungnya sama sekali, yang pasti warga lain menjadi resah, termasuk keluarga yang menyebar informasi hoaks tersebut. "Kita memohon kepada pelaku penyebar berita hoax ini bertobat sebelum ditangkap polisi. Tidak menyebarkan hoaks lagi, terutama tentang penculikan anak. Kasihan warga lain jadi takut, resah dan sebagainya. Apa sih untungnya," kata Kudus seperti dilansir dari teribunpekanbaru.com pada Jumat (2/11/2018). Dirinya mengaku, masyarakat sudah banyak mempertanyakan kebenaran kasus penculikan anak ini, khususnya di Kota Pekanbaru. Padahal, berdasarkan assesment dan penyelidikan pihak Kepolisian, tidak ada penculikan anak sama sekali di Provinsi Riau, khususnya Kota Pekanbaru. "Sekali lagi kita minta pelaku bertobat lah, karena kita pastikan kepolisian terus mengejar aksi pelaku penyebar isu hoax ini. Apalagi Polda Riau sudah menurunkan tim siber-nya ke lapangan," tambah Politisi Hanura ini. Meski begitu, Kudus tetap mengimbau kepada warga, untuk selalu waspada. Namun, warga juga diminta tidak begitu saja percaya dengan isu yang beredar, apalagi hanya berupa kiriman foto, broadcast, pesan di WhatsApp, facebook, yang belum dapat dipastikan kebenarannya. Apalagi tidak ada sumber dari pihak terkait seperti polisi, pihak RT/RW dan para orangtua. "Intinya, masyarakat juga jangan cepat percaya, harus mengklarifikasinya. Apalagi zaman sudah canggih, kita harus cerdas menyikapinya. Yang paling penting di sini, warga jangan pula ikut menyebarkan info yang nggak jelas tersebut," pintanya. Lebih lanjut DPRD juga meminta, agar masyarakat waspada, jika melihat gerak-gerik orang mencurigakan. Jika perlu lapor ke RT atau ke polisi terdekat. Selain itu, bagi para orangtua yang memiliki anak usia sekolah (TK, SD dan SMP), jangan terlalu mempercayakan anaknya dijemput orang lain. Kalau merasa tidak yakin, terlebih anak masih di bawah umur, jangan biakan bermain di tempat umum tanpa pengawasan orangtua atau keluarga. "anak-anak juga sebaiknya dilatih untuk tak mudah dirayu orang tak dikenal, dengan iming-iming uang, makanan, serta lainnya, Karena ini memengaruhi aksi kejahatan lainnya," harap Kudus. Sebelumnya, Polda Riau pun memastikan jika sejauh ini, tidak ada penculikan anak yang terjadi di Provinsi Riau, termasuk di Kota Pekanbaru. Kapolda Riau Irjen Pol Widodo Eko Prihastopo melalui Kabid Humas Polda Riau, Kombes Pol Sunarto menegaskan, bahwa isu penculikan anak itu merupakan informasi hoax. Tidak ada satu pun kejadian penculikan anak di wilayah hukum Polda Riau. (*) |
||||||
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |