Home / Rokan Hulu | ||||||
Disperindag Rohul Promosikan Produk IKM ke Pelaku Usaha Kamis, 18/10/2018 | 15:25 | ||||||
Kepala Disperindag Rohul Sariaman (tengah) membuka pelatihan IKM berbahan dasar tempurung kelapa dan bambu. PASIR PANGARAIAN - Keberadaan Industri Kecil Menengah (IKM) yang selama ini kurang diperhatikan, kini sudah mulai dapat sentuhan dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Rokan Hulu (Rohul).
Itu dikatakan Kepala Disperindag Rohul, Sariaman, dan pihaknya secara bertahap mulai melakukan pembinaan terhadap IKM yang ada di Rohul khususnya mencarikan solusi kendala pemasaran produk IKM itu sendiri. “Nantinya, dengan melalui metode pelatihan, Disperindag berjanji akan menjembatani pemasaran produk hasil IKM kepada para pelaku usaha di dalam daerah,” ungkapnya. Sebut Sariaman, di Rohul cukup banyak masyarakat yang mendirikan IKM berbagai produk seperti kue, gula aren. Bahkan ada beragam bentuk kerajinan tangan yang sudah dibuat semacam suvenir, bunga meja dan bros jilbab. "Kita akan berusaha membantu mereka memasarkan produknya, apakah itu berupaka produk makanan, maupun kerajinan tangan ke para pelaku usaha yang strategis seperti swalayan dan usaha waralaba yang ada di Rohul," sebut mantan Sekretaris DPRD Rohul, ketika membuka pelatihan kerajinan tangan berbahan tempurung kelapa dan bambu di Hotel Glora Bhakti, Pasir Pangaraian, Kamis (18/10/2018). Terkait pelatihan jelas Sariaman, akan melibatkan 20 pelaku IKM, serta menghadirkan narasumber dari Disperindag Provinsi Riau. “Kita harapkan, mereka bisa lebih mengembangkan kreatifitas untuk membuat produk kerajinan tangan yang memiliki nilai jual yang tinggi," ucap Sariaman. Lalu, seperti produk tempurung kelapa dan bambu saat ini, sangat diminati para pelaku IKM, selain bahannya mudah didapat, hasil produksi juga sangat menarik. "Seperti halnya batok kelapa, itu bisa dibuat gantungan kunci dan tas kecil. Sedangkan bambu bisa dibuat hiasan lampu dan hiasan dinding," katanya. Sariaman juga menerangkan, kini produk hasil dari IKM yang ada di Rohul masih banyak yang terbentur dengan aturan belum miliki izin dan sertifikat kesehatan khusus makanan, sehingga, tempat untuk produksi mereka terbatas. "Trend kedepannya, mana yang belum memiliki izin dan sertifikat kesehatan akan kami inventarisir. Kemudian diberikan pembinaan bagaimana membuat produk yang sehat, sekaligus kita bantu mereka mengurus izin yang dibutuhkan," janji Sariaman. Penulis : Feri Hendrawan Editor : Yusni Fatimah |
||||||
|
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |