Home / Mobil | |||||||||
Road to Toyota Expo 3 Angkat Budaya Mooncake Festival Rabu, 19/09/2018 | 17:29 | |||||||||
Agung Toyota kembali gelar Road to Toyota Expo 3 bertema Mooncake Festival PEKANBARU - Perhelatan Road to Toyota Expo 3 yang digelar Agung Toyota Cabang Pekanbaru, yakni Cabang SM Amin, Sutomo, Harapan Raya dan Soekarno Hatta (Arengka) di Mal Ska, Pekanbaru pada 19-23 September, berbeda dengan sebelumnya. Kali ini Agung Toyota mengangkat kepedulian terhadap kebudayaan di Indonesia yakni Mooncake Festival atau Festival Kue Bulan. Surya Safari, Project Manager Road to Toyota 3 kepada awak media mengungkapkan, tema Road to Toyota Expo 3 berbeda dengan dua periode sebelumnya, yakni Asian Games dan Peduli Lombok. Kali ini Agung Toyota mencoba untuk ikut memeriahkan Mooncake Festival yang diperingati setiap hari ke-15 pada bulan ke-8 dalam kalender Cina. "Dengan mengangkat tema Mooncake Festival yang diperingati setiap hari ke-15 pada bulan ke-8 dalam kalender Cina, Agung Toyota kembali mengajak masyarakat khususnya konsumen Toyota untuk bersama-sama memeriahkan event tersebut dengan mengunjungi booth Toyota di Atrium Siak Mal Ska," kata Surya Safari didampingi Kepala Cabang Agung Toyota Harapan Raya, Neil Nixon Manalu, Kacab Agung Toyota Arengka, Vera Farnila dan Kacab Agung Toyota Sutomo, Nellyta, Rabu (19/9/2018). Selain memberikan berbagai kemudahan bagi konsumen Toyota yang ingin memiliki berbagai tipe mobil Toyota selama pameran, di hari Sabtu dan Minggu (weekend) nantinya, juga akan digelar demo menghias mooncake coklat, penampilan sekolah di Pekanbaru dan lomba melukis lampion. "Kami kembali mengajak masyarakat khususnya konsumen Toyota untuk memanfaatkan peluang terbaik untuk memiliki mobil Toyota di bulan September ini dengan segera mengunjungi gelaran Road to Toyota Expo 3, pada 19-23 September di Atrium Siak Mal Ska, Pekanbaru," ajak Surya Safari. Festival musim gugur atau lebih dikenal Festival Kue Bulan yang dalam bahasa Mandarin disebut "Zhong Qiu Jie" ini jatuh tiap hari kelima belas pada bulan kedelapan menurut kalender bulan. Festival ini telah dirayakan sejak 3000 tahun lalu, tepatnya pada zaman Dinasti Song. Tak hanya publik Cina, festival juga dirayakan oleh warga Asia termasuk Jepang, Korea Selatan, Malaysia, Singapura dan Vietnam dan Indonesia. Festival Kue Bulan dirayakan saat bulan dalam keadaan bulat penuh di tahun tersebut. Ada beragam kisah yang melatarbelakangi libur nasional untuk merayakan festival. Namun, dilansir dari Quartz, semua kisah berpusat pada kisah cinta antara seorang dewi yang cantik dan pandai bernama Chang'e dan suaminya, seorang pemanah bernama Hou Yi. Kisah ini didasarkan pada buku Handbook of Chinese Mythology. Editor: Budy Satria |
|||||||||
|
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |