Home / Internasional | ||||||
Melihat Citra Karakter Trump dan Kim Jong Un Lewat Tanda Tangan Selasa, 12/06/2018 | 19:19 | ||||||
Melihat Citra Karakter Trump dan Kim Jong Un Lewat Tanda Tangan Tanda tangan mereka yang ditunjukkan oleh Trump. Foto: REUTERS/Jonathan Ernst JAKARTA - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump akhirnya bertemu dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un. Usai pertemuan bersejarah ini, kedua sosok yang sama-sama agresif tersebut menandatangani pernyataan bersama. Trump dan Kim membubuhkan tanda tangan dalam dokumen tersebut. Menurut pendiri Indonesian School of Graphology (ISOG) Deborah Dewi, tanda tangan bisa mencerminkan bagaimana orang tersebut ingin dilihat orang lain. Sementara itu, kata Deborah, gestur grafik baru bisa mencerminkan kepribadian seseorang apabila pola indikator grafis memiliki kesamaan dengan tulisan tangan yang bersangkutan. Jika hanya tanda tangan, maka menurut Deborah penekanannya adalah bagaimana yang bersangkutan ingin dicitrakan oleh publik. Secara umum Trump dan Kim tampak punya karakteristik sama. Tapi menurut analisis Deborah, rupanya dua pemimpin negara nuklir itu punya harapan untuk dicitrakan dengan cara berbeda. "Donald Trump, ingin dilihat sebagai sosok pemimpin yang tegas, stabil, bisa diandalkan (reliable), visioner dan tidak emosional," papar Deborah, seperti yang dilansir dari detik. Deborah membandingkan bentuk tanda tangan Trump dan Kim. Tanda tangan Trump tampak tegak lurus, sementara Kim cenderung menaik. "Kim Jong Un, ingin dilihat sebagai sosok pemimpin yang diplomatik, optimis, realistis dalam mengambil tindakan dan empatik," kata Deborah. Dilihat dari coretan Deborah, memang tanda tangan Trump dan Kim amat berbeda. Sehingga pencitraan diri yang mereka harapkan pun berbeda. "Sangat jauh berbeda bukan bagaimana harapan keduanya ingin dipersepsikan oleh publik? Namun di balik perbedaan tersebut ada 1 kesamaan yaitu tanda tangan keduanya tidak mencerminkan nama jelas mereka. Tentu dalam Grafologi hal ini pun memiliki makna tersendiri yaitu membutuhkan privasi dan batasan yang jelas antara kehidupan pribadi dan ekspos publik," tutur Deborah . *
|
||||||
|
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |