Home / Hallo Indonesia | ||||||
Ternyata BNPT Akui Kewalahan Membina Aman Abdurrahman Minggu, 27/05/2018 | 08:20 | ||||||
Aman Abdurrahman. JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengaku sudah berusaha untuk membina para napi terorisme (napiter). Namun, terdapat kesulitan untuk merubah mindset atau pemikiran radikal dari para napi teroris. Direktur Deradikalisasi BNPT, Irfan Idris mengakui telah mencoba melakukan program deradikalisasi terhadap sejumlah napi teroris. Salah satunya yang telah ikut dalam program itu yakni, pentolan Jaringan Ansharut Daulah (JAD), Aman Abdurrahman. Menurut Irfan, pihaknya telah membagi empat tingkatan program deradikalisasi dalam membina para napiter. Kendati demikian, sambungnya, untuk merubah pola pikir para napiter harus dimulai dari mereka sendiri. "Empat level radikal dalam lapas masing-masing memiliki strategi. Yang memberi Hidayah untuk berubah seseorang, kewenangan Tuhan, tugas sesama manusia saling mengajak ke jalan yang benar," kata Irfan, Minggu (27/5/2018). Irfan menjelaskan, semua napi teroris sebenarnya bisa dirubah pola pikirnya. Tinggal para napi terebut mau atau tidak merubah pemikirannya ke arah yang benar. "Semua radikal bisa di deradikalisasi tapi bukan kita yang memutuskan berubah tidaknya seseorang. Inti deradikalisasi, pembinaan, pendampingan, dan pemberdayaan," pungkasnya, dikutip okezone. Diketahui sebelumnya, Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) menuntut mati pimpinan Jaringan Ansharut Daulah (JAD), Aman Abdurrahman. Tim Jaksa menilai Oman Rochman alias Abu Sulaiman bin Ade Sudarma alias Aman Abdurrahman mempunyai pengaruh dalam beberapa serangan teror di Indonesia. Aman angkat bicara terkait tuntutan mati yang dilayangkan tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) tersebut. Pimpinan ISIS di Indonesia itu angkat bicara lewat nota pembelaan atau pleidoi atas tuntutan mati yang dilayangkan JPU. Celotehan-celotehan Aman saat mengungkapkan nota pembelaannya dapat dikatakan cukup kontroversial. Dalam pleidoinya, Aman mengaku tidak takut divonis mati, bahkan, Aman sempat memilih keluar penjara dalam keadaan mati ketimbang damai dengan pemerintah.(*) |
||||||
|
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |