Home / Politik | ||||||
Jika Syamsuar Jadi Gubri, Peninggalan Sejarah Penjajahan Belanda di Desa Pedekik Diharapkan Jadi Perhatian Minggu, 06/05/2018 | 13:22 | ||||||
BENGKALIS - Salah satu peninggalan sejarah yang cukup terkenal di Desea Pedekik, Kecamatan Bengkalis yaitu Masjid Jamik atau yang saat ini dikenal Masjid Fisabillah, dimana masjid tersebut mengingatkan perjuangan kaum fisilabillah pada penjajahan Belanda, namun sayang, peninggalan sejarah tersebut perlu dilakukan peremajaan karena banyak fasilitas sarana yang sudah tidak layak pakai, seperti sarana wudhu dan lainnya. Untuk itu, jika Syamsuar, calon Gubernur nomor urut satu ini berhasil duduk di kursi Gubernur Riau pada Juni 2018 mendatang, masyarakat Desa Pedekik berharap Syamsuar bisa memprioritaskan persoalan tersebut. "Masjid ini menjadi asrama bagi para pejuang ini. Untuk merenovasi peninggalan bersejarah ini menjadi masjid yang layak, masyarakat sudah habiskan dana Rp 1,5 miliar. Namun itu semua masih jauh dari yang diharapkan. Sarana wudhunya masih belum bagus dan lainnya," kata Khaironi, salah seoarang tokoh masyarakat saat kampanye dialogis Syamsuar, Minggu (6/5/2018). Jika Syamsuar menjadi Gubernur Riau nanti, warga Padekik minta agar kebutuhan Masjid Fisabilillah ini menjadi perhatian utama. "Selanjutnya kami ingin drainase di jalan Padekik ini sudah tuntas dibangun, kalau tidak jalan kampung ini bisa rusak, sebut Khaironi lagi," katanya lagi. Mewakili tokoh masyarakat lainnya, Khaironi berharap masyarakat Padekik memilih nomor 1 sebagai gubernur Riau yang baru. " Kita sudah sama-sama mendengar dan tahu prestasi beliau. Makanya pilih nomor 1 saat tanggal 27/Juni 2018," pintanya. Sementara itu, Cagub Riau nomor 1, Syamsuar juga menceritakan sejarah yang diketahuinya dari Desa Padekik. Ia sangat hafal betul karena saat sekolah, Syamsuar sudah menetap di Bengkalis bersama pamannya. "Saya tadi sengaja sempatkan mampir dan salat di Masjid Fisabilillah ini, sekaligus mendoakan almarhum bisa ditempatkan di dalam surga Allah. Banyak bukti sejarah di Bengkalis yang berkaitan dengan kemerdekaan RI," kata Syamsuar. Sejarah perlu dilestarikan untuk mengingatkan generasi muda Riau ke depannya. Inilah peran serta guru sejarah yang ada. Kabupaten Siak pernah didatangi guru sejarah se Indonesia untuk membukukan sejarah kerajaan Siak. Penulis: Mimi Purwanti Editor: Yusni Fatimah |
||||||
|
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |