Home / Internasional | ||||||
Kakek Wan, Guru Sekolah Monyet yang Terkenal di Malaysia Kamis, 05/04/2018 | 13:17 | ||||||
Kakek Wan saat melatih salah satu monyet. PEKANBARU-Mempekerjakan monyet, misalnya memetik buah kelapa dari pohon dan menjatuhkannya ke tanah adalah hal yang lumrah di Desa Padang Halban, wilayah utara Malaysia.
Ribuan monyet telah diajarkan bagaimana membantu "mengelola bisnis" selama empat dekade terakhir oleh seorang pria yang dikenal dengan Kakek Wan, di sebuah desa kecil Padang Halban, di sebelah utara negara bagian Kelantan. Dengan sedikit biaya, orang-orang di seluruh negeri mengirim monyet mereka ke 'sekolah' ternama itu. Di sana, monyet mengenakan rantai kecil seperti kalung anjing dan dilatih untuk memanjat pohon keluarga palem itu, kemudian memetik buah kelapa. Mengajari monyet untuk memetik buah telah menimbulkan gelombang protes dari kalangan pecinta hewan. Mereka menganggap tindakan tersebut sebagai kekejaman terhadap hewan. Namun, Kakek Wan, yang memiliki nama asli Wan Ibrahim Wan Mat, bersikeras memperlakukan hewan primata itu dengan baik. "Mereka seperti anak-anak kita," kata pria berusia 63 tahun itu. "Ketika mereka menjatuhkan buah, kita menunjukkan kepada mereka kasih sayang," tambahnya. Dia melatih monyet Macaca berukuran sedang, yang dapat ditemukan di seluruh Malaysia, Indonesia, dan Thailand selatan. Hewan-hewan lincah tersebut kebanyakan ditemukan di wilayah hutan hujan, namun habitat asli mereka telah dirusak oleh manusia. Dengan begitu, banyak dari monyet-monyet yang tersesat di desa-desa dan perkotaan. Kakek Wan pertama kali tertarik melatih monyet ketika usianya menginjak 20-an tahun. Saat itu, dia melihat monyet memanjat pohon kelapa dan memetik buahnya. Kemudian dia melatih para monyet dan keahliannya menjadi buah bibir di masyarakat. Setelah itu, diberitakan tribun, banyak orang yang mengirimkan monyet-monyet untuk dilatih Kakek Wan. Kelapa menjadi komoditas bisnis yang besar di Malaysia, dengan hasil produksinya mencapai 700 juta setiap tahun. Negara itu juga merupakan rumah bagi petani kecil yang tak terhitung jumlahnya, beberapa di antaranya mempekerjakan monyet saat panen. Setiap monyet menghabiskan waktu yang berbeda-beda untuk dapat lulus dari sekolah itu, tergantung daripada masing-masing monyet.(*) |
||||||
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |