Home / Otonomi | ||||||
Pemakaian Alat Kontrasepsi Stagnan, Angka Kelahiran di Riau Masih Tinggi Rabu, 21/03/2018 | 18:33 | ||||||
PEKANBARU - Angka kelahiran atau Total Fertility Rate (TFR) di Provinsi Riau masih tinggi. Hingga akhir tahun lalu, angka TFR di Riau masih berada di angka 2.9. "Jauh jika dibandingkan dengan nasional yang berada di angka 2.4," kata Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Riau Agus Putro Proklamasi dalam Rapat Koordinator Daerah (Rakorda) Program Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) di Hotel Pangeran Pekanbaru, Rabu (21/3/2018). TFR merupakan salah satu indikator pencapaian program KKBPK dan juga kinerja sasaran strategis sebagaimana tertera dalam Renstra Perwakilan BKKBM provinsi Riau. Ia berharap Riau mampu menurunkan angka TFR sebesar 2.81 per wanita usia subur. Berdasarkan survei Demograsi dan kesehatan Indonesia SDKI tahun 2017, TFR Riau sebesar 2.9 anak per wanita subur. Kondisi ini menunjukkan bahwa TFR di Riau dalam waktu 5 tahun terakhir masih belum bisa diturunkan. Mengingat hasil SDKI tahun 2012 berada di angka yang sama. Menurutnya, ada beberapa hal yang menyebabkan hal tersebut. Pertama karena pemakaian alat kontrasepsi dari pasangan usia subur yang stagnan. Selain itu kemungkinan juga karena adanya pemakaian alat kontrasepsi yang kurang tepat dari pasangan subur. Ditambah lagi jumlah penyuluh KKBPK yang hanya 190 orang dengan jumlah desa 1.847 se provinsi Riau. Tentu ini juga menjadi kendala BKKBN. "Untuk itulah kita berharap Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota di Riau untuk menambah jumlah petugas yang muatannya adalah sebagai pegawai daerah," harapnya. Sejauh ini pihaknya mendapatkan suport dari Kapolda Riau. Kapolda menawarkan Babinkamtibmas untuk diberdayakan dalam penyampaian program KKBPK ke daerah-daerah. Tawaran itu tidak disia-siakan Agus. "Apalagi Babinkamtibmas ini di desa-desa jadi sangat pas sekali. Kemarin kita sudah mulai melakukan kegiatan advokasi pembangunan berwawasan kependudukan melalui kegiatan kemitraan bagi Babinkamtibmas jajaran Polresta Pekanbaru. Menyusul akan digelar di seluruh Polres yang ada di kabupaten/kota se Riau," paparnya. Sementara itu, Inspektur Utama (Irtama) BKKBN Pusat Agus Sukiswo berharap dengan digelarnya pertemuan ini dapat memantapkan sinergitas dan dukungan pemerintah dan mitra kerja serta komitmen operasional pengelolaan program KKBPK untuk meningkatkan kualitas hidup manusia, khususnya Riau. "Kami berharap kepada BKKBN Riau dan juga seluruh kepala OPD KB Kabupaten/Kota dapat bahu membahu bersama-sama menggerakkan program prioritas pemerintah yang dimulai dari Kampung KB," jelasnya. Ia juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh pihak yang sudah peduli terhadap program KKBPK. "Atas saran, kontribusi, pemikiran kedepan tentang bagaimana memposisikan program KKBPK dalam konteks pembangunan nasional yang berkeadilan dan berkelanjutan," imbuhnya. Penulis: Delvi Adri Editor: Yusni Fatimah |
||||||
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |