Home / Politik | |||||||||
Abdul Gaffar Usman Sebut Firdaus-Rusli Unggul dari Tiga Paslon Lain Senin, 12/03/2018 | 10:14 | |||||||||
Abdul Gafar Usman PEKANBARU - Anggota DPD RI Abdul Gaffar Usman menyebut pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Firdaus - Rusli kebih unggul dari tiga paslon lain. Ia menilai Dr Firdaus MT mempunyai banyak dimensi keunggulan yang tidak dimiliki oleh calon lainnya. "Firdaus berasal dari kalangan masyarakat biasa dan berasal dari orang susah. Dia juga punya pengalaman dalam melaksanakan tugas pemerintahan, selalu bergaul dengan banyak kalangan dan tidak pernah tinggi hati," kata dia kepada Wartawan. Hal inilah menurut Anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia itu, menjadi satu keunggulan yang bisa membawa Firdaus lebih mudah dalam memimpin Riau ke depan. "Beliau itu dulunya orang susah. Saya masih ingat, sewaktu sekolah, dia berjalan kaki di sepanjang jalan Teratai Pekanbaru. Dia tahu betul bagaimana kehidupan orang susah dan dia akan dengan cepat meresponi apa yang menjadi kebutuhan masyarakat di lapisan bawah, khususnya pedesaan, karena dia juga pemimpin lahir dari sebuah desa,'' ungkap Mantan Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Riau ini. Disamping itu, kata dia, Firdaus juga tidak memerlukan banyak penyesuaian dalam melaksanakan tugas pemerintahan di tingkat provinsi. Sebab, Firdaus sudah memiliki pengalaman yang cukup, mulai dari sebagai honorer, hingga menjadi kepala dinas lantas dipercaya menjadi Wali Kota Pekanbaru. Jadi, lanjutnya, ketika seorang pemimpin tidak memahami apa yang akan dia laksanakan, dia membutuhkan waktu yang panjang untuk bisa segera memenuhi apa yang menjadi tugasnya. ''Ya, bahasanya, kalau seorang pemimpin biasa memegang SIM C, lantas disuruh membawa dump truk tentu akan sulit dan butuh waktu panjang untuk mempelajari tugas yang harus dilaksanakan. Sementara masyarakat membutuhkan solusi cepat,'' kata dia. Keunggulan lainnya, dikatakan Gaffar adalah, bahwa Firdaus termasuk pemimpin yang mudah bergaul dan tidak terbatas wilayah. Pergaulan itu akan banyak membantu tugasnya, khususnya ketika dihadapkan pada persoalan-persoalan dan tugas-tugas besar yang kadang tidak bisa dipecahkan sendiri. Gaffar mencontohkan bahwa Pekanbaru adalah satu-satunya wilayah di Riau yang berhasil keluar dari persoalan pembatasan perizinan yang disebabkan belum tuntasnya pembahasan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi Riau. Hal tersebut dikarenakan Firdaus mau memanfaatkan pergaulannya untuk memudahkan tugas-tugas atau kendala dalam menjalankan tugas pemerintahan. "Dalam menjalankan tugas pemerintahan, seorang pemimpin harus bisa berbuat sesuai dengan kebijakan dan mampu pula mempertimbangkan penerapan sebuah kebijaksanaan," jelasnya. Banyak pemimpin tidak mampu membangun kreasi dalam menjalankan tugasnya karena terikat pada sebuah kebijakan. Dengan banyak berkomunikasi, kata dia, akhirnya Pemko Pekanbaru mencari solusi terhadap permasalahan perizinan sebelum terbitnya RTRW. ''Dia berkoordinasi dengan kementerian Pekerjaan Umum, Menteri Lingkungan Hidup sehingga RTRW yang belum tuntas pembahasannya tidak sampai menghambat apalagi menghentikan aktivitas perizinan yang bisa dikeluarkan Pemko Pekanbaru,'' ungkap Gaffar. Gaffar juga mengingatkan bahwa, visi Riau bukanlah berhadapan dengan kemajuan provinsi tetangga. Tapi dengan negara-negara tetangga. Karena itulah, seorang pemimpin yang hadir harusnya bukan pemimpin yang hanya sekadar bisa, tapi harus mampu menjadikan Riau sebagai provinsi yang bisa bersaing dengan negara-negara tetangga. "Konon lagi visi Riau 2020 itu tinggal beberapa tahun lagi. Pemimpin Riau ke depan harusnya mengerti dan tahu bagaimana mencapai visi tersebut. Sosok berpengalaman, tidak tinggi hati dan mau bergaul dan berkomunikasi dengan banyak golongan itu menjadi penting,'' paparnya. Penulis: Delvi Adri Editor: Yusni Fatimah |
|||||||||
|
|
Komentar Anda:
HOME | OTONOMI | POLITIK | EKONOMI | BRKS | OTOMOTIF| HUKRIM | OLAHRAGA | HALLO INDONESIA | INTERNASIONAL | REDAKSI | FULL SITE |
Copyright © 2010-2024. All Rights Reserved |